MONOSIKLIK
DAN POLISIKLIK
(Tugas
Epidemiologi)
Oleh
Siti Jarlina
1524011014

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
Monosiklik dan Polisiklik
1. Pengertian tentang penyakit monosiklik
Pola
perkembangan penyakit monosiklik atau berbunga sederhana mempunyai cirri-ciri
sebagai berikut:
1)
jumlah inokulum tetap tidak bertambah (semusim)
2)
perkembangan penyakit lamban, tidak eksponensial
3)
bertambahnya jumlah tanaman sakit bukan karena jumlah
inokulum di dalam tanah bertambah, tetapi karena rizomorfa inokulum sudah
menyebar di daerah perakaran tanaman
4)
nilai laju infeksi (r) rendah
Contoh penyakit monosiklik adalah penyakit yang
disebabkan oleh jamur tanah yaitu Fusarium sp., Sclerotium rolfsii,
Armillaria mellea pada akar teh, penyakit pada akar kelapa sawit Ganoderma
boninense.
Rumus laju infeksinya adalah r = 1/ t2
–t1 (ln 1 / 1- x 2 – ln 1 /1- x 1)
r adalah laju infeksi, dan angka infeksi
terlihat ini sebenarnya disebabkan oleh inokulum yang berasal dari jaringan
yang siap menularkan penyakit maupun jaringan yang belum menunjukkan gejala
atau belum siap menularkan penyakit tetapi ada dalam periode laten, t adalah
waktu pengamatan (dan angka yang mengikuti t adalah waktu pengamatan yang
ke..), x adalah proporsi bagian tanaman atau bagian dari populasi tanaman yang
terkena infeksi atau sakit, sedangkan 1 – x adalah bagian atau populasi tanaman
sehat
1. Pengertian tentang penyakit polisiklik
1) infeksi penyakit sebagai modal
inokulum awal terjadi terputus-putus karena ada periode laten sebelum infeksi
terjadi,
2) perkembangan penyakit sebagai
modal inokulum awal terbatas yaitu paling tinggi 100% yaitu jika satu bagian
tanaman telah terinfeksi seluruhnya maka justru akan terjadi penurunan laju
infeksi mengingat tidak ada lagi bagian tanaman yang tersisa yang dapat
diinfeksi,
3) bagian tanaman baru yang terkena
infeksi harus mengalami periode laten dan tidak segera dapat menularkan
penyakit.
Polisiklik
disebut juga perkembangan penyakit secara logaritmik atau eksponensial. Rumus
laju infeksinya adalah :
r
= 1/ t2 –t1 (ln x 2 / 1- x 2 – ln x
1/1- x 1)
r
adalah laju infeksi, dan angka infeksi terlihat ini sebenarnya disebabkan oleh
inokulum yang berasal dari jaringan yang siap menularkan penyakit maupun
jaringan yang belum menunjukkan gejala atau belum siap menularkan penyakit
tetapi ada dalam periode laten. t adalah waktu pengamatan (dan angka yang
mengikuti t adalah waktu pengamatan yang ke..), x adalah proporsi bagian
tanaman atau bagian dari populasi tanaman yang terkena infeksi atau sakit,
sedangkan 1 – x adalah bagian atau populasi tanaman sehat. Sebagai
contoh penghitungan laju infeksi polisiklik penyakit bercak daun Cercospora
arachidicola pada kacang tanah
BalasHapusebobet
bola88
idn poker
agen bola88
idn live
agen slot
Agen Bola Online Terpercaya
Agen Sbobet
Agen Slots online
Agen Slots Terbaik
Agen Slots Terpecaya
Agen Bola88 Terpecaya
Agen Judi Bola Online
Agen Judi Slots Terpecaya
Bandar Bola Terpecaya
Bandar Casino Online
Bandar Slots Terbaik
Bandar Slots Terpecaya
idn slots
Link Alternatif Web Ebobet
Alternatif Link Ebobet